Dasar teori
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membrane sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (factor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Tranfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi trnsfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.
Darah adalah cairan yang berwarna merah yang terdapat dalam pembuluh darah. Volume darah manusia ± 7 % dari berat badan atau ± 5 liter untuk laki–laki dan 4,5 liter untuk perempuan. Penyimpanan darah dapat dilakukan dengan memberikan natrium sitrat atau natrium oksalat, karena garam–garam ini menyingkirkan ion–ion kalsium dari darah yang berperan penting dalam proses pembekuan darah
Darah merupakan suspensi sel dan fragmen sitoplasma di dalam cairan yang disebut dengan plasma. Secara keseluruhan darah dapat dianggap sebagai jaringan pengikat dalam arti luas karena pada dasarnya terdiri atas unsur-unsur sel dan substansi interselular yang berbentuk plasma. Secara fungsional darah merupakan jaringan pengikat yang dalam artiannya menghubungkan seluruh bagian-bagian dalam tubuh sehingga merupakan integritas. Darah yang merupakan suspensi tersebut terdapat gen, dimana gen merupakan ciri-ciri yang dapat diamati secara kolektif atau fenotifnya dari suatu organisme. Pada organisme diploid, setiap sifat fenotif dikendalikan oleh setidak-tidaknya satu pasang gen dimana satu pasang anggota tersebut diwariskan dari setiap tertua. Jika anggota pasangan tadi berlainan dalam efeknya yang tepat terhadap fenotifnya, maka disebut alelik. Alel adalah bentuk alternatif suatu gen tunggal, misalnya gen yang mengendalikan sifat keturunannya
Penggumpalan darah terjadi karena fibrinogen (protein yang larut dalam plasma) diubah menjadi fibrin yang berupa jaring-jaring. Perubahan tersebut disebabkan oleh trombin yang terdapat dalam darah sebagai pritrombin. Pembentukan trombin dari protrombin tergantung pada adanya tromboplastin dan ion Ca2+ .Darah mempunyai fungsi antara lain: mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh, mengangkut karbondioksioda dari jaringan tubuh ke paru-paru, mengangkut sari-sari makanan ke seluruh tubuh, mengangkut sisa-sisa makanan dari seluruh jaringan tubuh ke alat-alat ekskresi, mengangkut hormon dari kelenjar endokrin ke bagian tubuh tertentu, mengangkut air untuk diedarkan ke seluruh tubuh, menjaga stabilitas suhu tubuh dengan memindahkan panas yang dihasilkan oleh alat-alat tubuh yang aktif ke alat-alat tubuh yang tidak aktif, menjaga tubuh dari infeksi kuman dengan membentuk antibodi
Golongan darah pada manusia bersifat herediter yang ditentukan oleh alel ganda. Golongan darah seseorang dapat mempunyai arti yang penting dalam kehidupan. Sistem penggolongan yang umum dikenal dalam sistem ABO. Pada tahun 1900 dan 1901 Landstainer menemukan bahwa penggumpalan darah (Aglutinasi) kadang-kadang terjadi apabila eritrosit seseorang dicampur dengan serum darah orang lain. Pada orang lain lagi, campuran tersebut tidak mengakibatkan penggumpalan darah. Berdasarkan hal tersebut Landstainer membagi golongan darah manusia menjadi 4 golongan, yaitu: A, B, AB, dan O. Dalam hal ini di dalam eritrosit terdapat antigen dan aglutinogen, sedangkan dalam serumnya terkandung zat anti yang disebut sebagai antibodi atau aglutinin. Dikenal 2 macam antigen yaitu α dan β, sedangkan zat antinya dibedakan sebagai anti A dan anti B.
1. Prinsip Dasar Penggolongan Darah
a. Faktor yang menentukan golongan darah manusia berupa antigen yang terdapat pada permukaan luar sel darah merah disebut Aglutinogen.
b. Zat anti terhadap antigen tersebut disebut zat anti atau antibodi yang bila bereaksi akan menghancurkan antigen yang bersangkutan disebut Aglutinin dalam plasma, suatu antibodi alamiah yang secara otomatis terdapat pada tubuh manusia.
2. Golongan darah manusia ditentukan bedasarkan jenis antigen dan antibody yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut :
a. Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membrane selnya dan menghasilkan antibody terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
b. Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan Sel darah merahnya dan menghasilkan antibody terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darh B-negatif atau O-negatif.
c. Individu dengan golongan darah Ab memiliki sel darh merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibody terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah Ab-positf tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama Ab-positif.
d. Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibody terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darh dari sesama O-negatif.
ALAT DAN BAHAN
- Object glass
- Kapas
- Alkohol 70 %
- Tusuk gigi atau jarum pentul
- Blood lanset atau jarum franke
- Serum anti-A dan serum anti-B
- Darah
CARA KERJA
1. Usaplah ujung jarum frank dan ujung jari manisdengan alcohol 70 %
2. Tusuk jari manis dengan jarum frank sedalam 2mm
3. Tetes yang pertama dihapus, lalu teteskan darah pada obyek glassdi dua tempat seperti terlihat pada gambar di bawah :
4. Tambahkan pada tetes yang pertama agglutinin a, tetes yang kedua agglutinin b.
5. Masing- masing tetes di aduk dengan jarum pentul yang berbeda.
6. Amati yang,terjadi pada kedua tetes darah.
Beri tanda (-) bila tidak menggumpal/ tetap cair.
Beri tanda (+) bila menggumpal
7. Untuk menentukan golongan darah sebagai berikut :
· Golongan darah A : bila hanya tetes yang di beri agglutinin a menggumpal
· Golongan darah B : bila hanya tetes yang di beri agglutinin b menggumpal
· Golongan darah AB : bila kedua tetes menggumpal semua
· Golongan darah O : bila kedua tetes tetap cair
8. Lakukan hal yang sama pada semua anggota kelompokmu. Sehingga akan di peroleh data golongan darah terbanyak di kelas.
HASIL PENGAMATAN
No
|
Nama
|
Serum
|
Gol Darah
| |
Anti A
|
Anti B
| |||
1
|
Adhiyanti
|
-
|
+
|
B
|
2
|
Dewi Amanah
|
-
|
+
|
B
|
3
|
Taufik S
|
+
|
_
|
A
|
4
|
Nur Fadhillah
|
+
|
+
|
AB
|
5
|
M. Khoirul Anam
|
-
|
_
|
O
|
6
|
Amalia Hidayah
|
-
|
_
|
O
|
7
|
Diah Kartika
|
+
|
_
|
A
|
8
|
Nur Aditya
|
+
|
_
|
A
|
9
|
Hikmah N
|
-
|
+
|
B
|
PEMBAHASAN
Dari tabel di atas dapat di peroleh Data bahwa siswa yang memiliki golongan darah A,B,AB,O,adalah sebagai berikut :
· Golongan darah A ada sebanyak :3 yang mengumpal pada anti A
· Golongan Darah B ada sebanyak:3 yang menggumpal pada anti B
· Golongan darah AB ada sebanyak:1 yang menggumpal anti A dan B
· Golongan darah O ada sebanyak : 2 yang menggumpal tidak keduanya
Di simpulkan bahwa Darah semua orang yang di test ada yang memberikan hasil yang sama ada yang tidak. Karena golongan darah setiap orang berbeda,itu semua merupakan hasil penurunan sifat yang di wariskan dari orang tua. Fungsi dari serum anti A dan anti B pada tes golongan darah yaitu untuk mengetahui apakah darah akan menggumpal atau tidak ketika bertemu dengan serum anti A dan anti B.
Manfaat dari tes golongan darah kita dapat mengetahui golongan darah apa yang dapat kita terima sewaktu-waktu kita memerlukan bantuan darah dari orang lain dan kita dapat mendonorkan darah kepada orang lain dengan tepat.
Selain itu manfaat lainnya adalah Mengetahui jika kita dalam keadaan genting dan harus tranfusi darah maka dapat dilakukan dengan mudah, Mudah mencari pendonor yang tepat, Untuk mengetahui keturunan, dan masih banyak lagi manfaat yang ada ketika kita mendonorkan darah.
ü Setelah ditetesi serum anti-A dan serum anti-B
Bahwa dapat disimpulakn pada gambar di samping adalah golongan darah B,karena yang menggumpal bagian darah yang di tetesi serum anti-B
|
SERUM ANTI-B
MENGGUMPAL
|
SERUM ANTI-A
TIDAK MENGGUMPAL
|
Berdasarkan hasil percobaan dan pengamatan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa golongan darah pada manusia bersifat herediter yang ditentukan oleh alel ganda dan golongan darah seseorang dapat mempunyai arti yang penting dalam kehidupan. Pada objek glass yang terdapat darah terlihat, setelah darah tersebut ditetesi anti A maka darah tidak mengalami penggumpalan dan setelah ditetesi anti B maka darah tersebut mengalami penggumpalan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel darah yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah bergolongan B.
Apabila antigen a bertemu dengan anti A dalam darah seseorang, maka akan terjadi penggumpalan darah dan dapat menyebabkan kematian. Hal ini berarti golongan darah orang tersebut adalah A.Apabila antigen b bertemu dengan anti B dalam darah seseorang, maka akan terjadi penggumpalan darah dan dapat menyebabkan kematian. Hal ini berarti golongan darah orang tersebut adalah B.
Apabila dalam darah seseorang diberi zat anti A, maka akan terjadi penggumpalan. Begitu juga bila darah orang tersebut diberi zat anti B. Hal ini berarti golongan darah orang itu adalah AB. Apabila dalam darah seseorang diberi zat anti A dan zat anti B tidak mengalami penggumpalan, maka golongan darah orang tersebut adalah O. Berdasarkan hal ini, golongan darah penting sekali untuk diperhatikan, terutama dalam transfusi darah. Golongan darah seseorang harus diperiksa terlebih dahulu sebelum melakukan transfusi darah baik darah si pemberi (donor) maupun si penerima (resepien) untuk menghindari terjadinya penggumpalan atau aglutinasi.
Antingen adalah sebuah zat yang menstimulasi tanggapan imun, terutama dalam produksi antibodi. Antingen biasanya berupa protein atau polisarida, tetapi dapat juga berupa molekul lainnya, termasuk molekul kecil dipasangkan dengan protein pembawa. Anti gen ini dibagi menjadi anti gen A dan anti gen B. dimana anti gen A hanya terdapat dan dihasilkan pada seseorang bergolongan darah A dan O, sedangkan anti gen B hanya terdapat pada seseorang bergolongan darah B dan O. Serum adalah zat anti yang disebut sebagai antibodi atau agglutinin yang dihasilkan di dalam sel darahnya, sehingga yang disebut dengan anti serum adalah zat anti atau agglutinin yang tidak dihasilkan seseorang di dalam sel darahnya.