"Sekilas Pengetahuan ttg Rhesus Negatif"
¤ Rhesus adalah salah satu jenis golongan darah.
Yg ditemukan pd percobaan darah seekor monyet (Macaca Rhesus / Macaca Mulatta) sehingga dinamakan golongan darah Rhesus.
Rhesus sendiri ada 2 jenis:
• Rhesus Positif
• Rhesus Negatif
Rhesus adalah 'protein' (antigen) yg terdapat pd permukaan sel darah merah.
Yg memiliki Antigen disebut Rhesus Positif, sedangkan yg TIDAK memiliki faktor protein disebut Rhesus Negatif.
Didalam sistem Rhesus terdapat 'aturan khusus' dlm urusan transfusi darah.
Pemilik darah Rhesus Negatif 'Tidak Boleh' ditransfusikan dengan darah Rhesus Negatif.
Penyebabnya karna sistem pertahanan tubuh 'pasien' akan menganggap darah tsb sebagai 'benda asing' yg perlu dilawan.
Sebagai bentuk perlawanan tubuh pasien akan memproduksi 'Antirhesus'.
Saat transfusi pertama, kadar antirhesus masih cukup tinggi sehingga relatif tidak menimbulkan masalah yg serius.
Tapi pada transfusi kedua akibatnya bisa fatal karna kadar antirhesus nya tinggi.
Antirhesus akan menyerang dan memecah sel" darah merah dari si pendonor.
Sehingga ginjal harus bekerja ekstra keras unt mengeluarkan sisa pemecahan sel" darah merah tsb.
Kondisi ini bukan saja menyebabkan tujuan dari transfusi itu sendiri gagal, tapi malah memperparah kondisi si pasien tsb.
FASE KEHAMILAN dgn RHESUS NEGATIF
Karna begitu Langkanya Pemilik Darah Rhesus Negatif, maka sangat sedikit RS yg dapat menanganinya. Demikian juga dgn dokter kandungannya, tidak semua dokter kandungan menganjurkan tes darah di fase awal kehamilan.
Bila seorang wanita bergolongan Darah Rhesus Negatif, maka segeralah unt mencari informasi ttg RS maupun tenaga medis yg sudah pernah menangani kehamilan dgn Rhesus Negatif.
Seorang wanita dgn Rhesus Negatif pd pemeriksaan kehamilan pertama akan diperiksa darahnya unt mengetahui 'Apakah telah tercipta Antibodi'.
APAKAH ANTIBODI itu ?
Selama kehamilan, plasenta bertugas sebagai penghalang antara sel" darah merah si ibu dgn janin. Namun terkadang ada sejumlah kecil darah janin yg dapat melintas ke dalam pembuluh darah ibunya. Jika janin bergolongan darah Rhesus Positif bercampur dgn darah ibu yg ber Rhesus Negatif, maka tubuh si ibu secara alamiah akan bereaksi dgn meransang sel darah merah berupa zat antibodi/antirhesus untuk melindungi tubuh ibu sekaligus melawan 'Benda Asing' (janin) tsb.
Inilah yg menimbulkan antirhesus (penghancuran sel darah merah) atau istilah medisnya Hemolitik.
Kondisi ini dapat menyebabkan kematian janin dalam rahim atau jika lahir si anak menderita Hati yg bengkak, anemia, kuning, bahkan gagal jantung.
Bagaimana dengan kehamilan yg belum terbentuk antibodi ?
Pada usia kehamilan 28 minggu dan maks 72 jam setelah persalinan 'di anjurkan unt di suntik anti-D (Rho) imunoglobulin ato yg kita kenal dgn HipeRho.
HipeRho ini yg akan menghancurkan sel darah merah janin yg beredar di dalam darah ibu, sebelum sel darah merah itu memicu pembentukkan antibodi yg dapat menyeberang ke dalam sirkulasi darah janin.
Dengan demikian janin akan terlindungdari serangan antibodi dari ibu.
Pada kehamilan" berikutnya injeksi/suntikan HipeRho terus diulang, unt menjaga hal" yg tidak diinginkan.
Bagaimana Kehamilan yg SUDAH terbentuk antibodi ?
Bilamana si ibu menunjukkan kadar antibodi yg sangat tinggi dalam darahnya, maka akan dilakukan penanganan khusus terhadap janin yg dikandungnya, yaitu :
• Scanner ultrasonografi.
Untuk mengecek masalah pada pernafasan dan peredaran darah, cairan paru", ato pembesaran hati, yg merupakan gejala" penderitaan bayi akibat rendahnya sel darah merah.
• Pengecekkan Aminiosentesis
Pengecekan ini dilakukan secara berkala unt mengecek level anemia dalam darah bayi.
• Persalinan lebih dini
Dengan syarat usia janin sudah cukup kuat unt dibesarkan diluar rahim dan diikuti dgn penggantian darah janin dari donor yg tepat.
• Pada kasus yg lebih gawat, dan janin belum cukup kuat unt dibesarkan diluar kandungan, maka akan dilakukan tindakan transfusi darah terhadap janin yg masih dalam kandungan.
Semoga bisa bermanfaat serta menambah wawasan kita. ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar