Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 21 April 2014

Pengertian Pendidikan, Mendidik, Pembelajaran, dan Mengajar


Pengertian Pendidikan, mendidik, 
pembelajaran,& mengajar

Jika kita setuju dengan tesis dari Samuel P. Huntington tentang Clash of Civilization, maka yang akan kita hadapi dengan istilah globalisasi adalah interaksi budaya global dengan sekat-sekat yang hampir tidak dapat membendungnya. Huntington menjadikan indentitas budaya dan peradaban sebagai persoalan penting dalam kehidupan manusia yang kini telah mengalami globalisasi. (Samuel P.Huntington dalam H.A.Malik Fajar, 2005: 170). Dalam wacana keindonesian, tesis Huntington ini perlu dicermati mengingat bahwa Indonesia adalah negara kepulauan dengan keragaman budaya dan masyarakat yang sangat kaya. Huntington menegaskan bahwa persoalan yang dihadapi adalah terjadinya konflik di sepanjang garis pemisah budaya (culture fault lines) . Dalam kasus Indonesia sering muncul dalam istilah “konflik berbau SARA”.
Setuju atau tidak setuju dengan tesis Huntington, kenyataan menunjukkan bahwa sebahagian tesis tesebut terbukti, dimana konflik-konflik horisontal sering muncul karena adanya diferensiasi budaya, sejarah dan bahkan agama. Khusus yang terakhir, Huntington, menurut Malik Fajar, percaya bahwa agama telah menimbulkan konflik selama berabad-abad . Masalahnya kemudian adalah bahwa arus utama globalisasi terkait sangat erat dengan budaya dan masyarakat. Lalu Apa yang harus dilakukan?
Persoalan real yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah bagaimana membentuk karakter bangsa (Nation Character Building) yang kaya akan nilai-nilai kearifan lokal dan tradisional berhadapan dengan pusaran arus globalisasi yang demikian mengancam. Bagaimanapun juga khazanah keragaman budaya dan heterogenitas masyarakat Indonesia, di satu sisi merupakan keistimewaan namun di sisi lain menimbulkan kekhawatiran. Dalam diskursus pendidikan hal tersebut harus dibahas, dan tidak dapat diabaikan begitu saja.
Dalam kesempatan ini, akan kita uraikan beberapa defenisi tentang pendidikan dan diferensial dari pendidikan itu sendiri, seperti mendidik, pembelajaran, dan mengajar. Keberadaan pendidikan tidak bisa dipisahkan dengan beberapa diferensialnya, bahkan keberlanjutan pendidikan sebagai usaha sadar mesti terwejantahkan dalam beberapa sub proses. Untuk menerjemahkan secara ilmiah, penyusunan tulisan ini di desain dengan memberikan ruang yang sama kepada setiap kata (pendidikan, mendidik, pembelajaran, dan mengajar) dan dikonstruk dari berbagai sumber yang relevan dan terkini.
  1. PENDIDIKAN
“Education is not preparation for life; education is life itself“ -John Dewey
Pendidikan sebagai kebutuhan pokok manusia tentu akan mengalami sebuah perkembangan, baik dari segi system maupun penjabaran teknis maupun strateginya, apalagi teknologinya. Bukan lagi hal yang panjang untuk diperdebatkan akan ekuivalensi pendidikan dengan peradaban.
Mengenai pengertian pendidikan, akan banyak perdebatan tentang pengertiannya. Hal ini memungkin karena pendidikan masih tergantung dengan paradigm bahkan ideology yang dimiliki oleh pencetus defenisi itu. Sebagai contoh, beberapa tokoh pendidikan menguraikan pengertian pendidikan berdasarkan ideology yang mengakar dalam kehidupannya, sebut saja John Dewey.
Seperti yang diuraikan oleh Roni Syarif H (Definisi-Pendidikan-Menurut-Para-Ahli.htm) bahwa pendidikan diuraikan oleh beberapa ahli seperti, Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan adalah segala daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya, Darmaningtyas mengartikan pendidikan adalah usaha dasar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup dan kemajuan yang ledih baik, Paulo Freire mengartikan pendidikan merupakan jalan menuju pembebasan yang permanen dan terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah masa di mana manusia menjadi sadar akan pembebasan mereka, yang melalui praksis mengubah keadaan itu. Tahap kedua dibangun atas tahap yang pertama, dan merupakan sebuah proses tindakan kultural yang membebaskan, John Dewey mengartikan pendidikan adalah suatu proses pembaharuan makna pengalaman, hal ini mungkin akan terjadi di dalam pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa dengan orang muda, mungkin pula terjadi secara sengaja dan dilembagakan untuk menghasilkan kesinambungan social. Proses ini melibatkan pengawasan dan perkembangan dari orang yang belum dewasa dan kelompok di mana dia hidup.
Masih dalam tulisan blog yang sama H. Horne mengartikan pendidikan adalah proses yang terus-menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada tuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia, Frederick J. Mc Donald mengartikan pendidikan adalah suatu proses atau kegiatan yang diarahkan untuk merubah tabiat. Ahmad D. Marimba mengartikan pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Djayakarta mengartikan pendidikan adalah memanusiakan manusia muda, maksudnya pengangkatan manusia muda ke tahap insani. Inilah yang menjelma dalam semua perbuatan mendidik. Sir Godfrey Thomson mengartikan pendidikan adalah pengaruh lingkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang permanent di dalam kebiasaan-kebiasaan tingkah lakun, pikiran, dam sifatnya.
Bahkan dalam forum diskusi milik Darsana Setiawan setidaknya ada tiga pengertian yang berbeda, yakni pendidikan merupakan upaya nyata untuk memfasilitasi individu lain, dalam mencapai kemandirian serta kematangan mentalnya sehingga dapat survive di dalam kompetisi kehidupannya. Pendidikan adalah pengaruh bimbingan dan arahan dari orang dewasa kepada orang lain, untuk menuju kearah kedewasaan, kemandirian serta kematangan mentalnya. Pendidikan merupakan aktivitas untuk melayani orang lain dalam mengeksplorasi segenap potensi dirinya, sehingga terjadi proses perkembangan kemanusiaannya agar mampu berkompetisi di dalam lingkup kehidupannya (Insan Cerdas dan Kompetitif).
Dalam buku manajemen pendidikan yang disusun oleh Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI diuraikan pengertian pendidikan sebagai berikut
“Esensi dari pendidikan itu sebenarnya ialah pengalihan (transmisi) kebudayaan (ilmu pengetahuan, teknologi, ide-ide, dan nilai-nilai spiritual serta estetika) dari generasi yang lebih tua kepada generasi yang lebih muda dalam setiap masyarakat atau bangsa” (2009:11)
Masih dalam buku yang sama pengertian pendidikan lebih diperdalam lagi dengan menguraikan hakikat pendidikan bahwa pendidikan merupakan proses interaksi manusiawi yang ditandai keseimbangan antara kedaulatan subjek didik dengan kewibawaan pendidik dalam rangka penyiapan subjek didik menghadapi lingkungan yang mengalami perubahan yang semakin pesat dan meningkatkan kualitas hidup pribadi dan masyarakat yang berlansung seumu hidup (2009:12).
Berbeda dengan Suryosburoto (2010:9) memberikan batasan pengertian pendidikan sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan dimana tujuan pendidikan dalam rangka membawa anak kearah tingkat kedewasaan.
Menurut Henderson dalam Sadulloh (2010:5), pendidikan merupakan suatu proses pertumbuhan dan perkembangan, sebagai hasil interakasi individu dengan lingkungan social dan lingkungan fisik, berlansung sepanjang hayat sejak manusia lahir.
Lain halnya dengan Coser at all dalam Hasbullah (2009:9) mengungkapkan “Education is the deliberate, formal transfer of knowledge, skill and values from person to another”. Sementara Webster dalam Hasbullah (2009:9) juga mengungkapkan “Education is the process of training and developing the knowledge, skill, mind, character etc especially by formal schooling”.
Mengenai hal di atas, tampak Coser at all dan Webster menekankan pendidikan sebagai suatu proses pengalihan pengetahuan, nilai-nilai, keahlian, sikap, karakter dari seseorang ke orang yang lain secara formal.
Sejalan dengan pengertian di atas,  Poerbakawatja dalam Zuhairmi, dkk (1995:120) menguraikan pengertian pendidikan dalam arti yang luas, bahwa pendidikan adalah perbuatan dan usaha dari generasi tua untuk mengalihkan pengetahuannya, pengalamannya, kecakapannya serta kerampilan (otang menamakannya juga “mengalihkan” kebudayaan) kepada generasi muda, sebagi usaha menyiapkannya agar dapat memenuhi fungsi hidupnya baik jasmani maupun rohani.
Dari pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya supaya memiliki kekuatan spiritual keagamaan, emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

       2.   MENDIDIK
Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan yang sekaligus membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Hewan juga belajar tetapi lebih ditentukan oleh instingnya, sedangkan manusia belajar berarti merupakan rangkaian kegiatan menuju pendewasaan guna menuju kehidupan yang lebih berarti. Anak-anak menerima pendidikan dari orang tuanya dan manakala anak-anak ini sudah dewasa dan berkeluarga mereka akan mendidik anak-anaknya, begitu juga di sekolah dan perguruan tinggi, para siswa dan mahasiswa diajar oleh guru dan dosen.
Lalu apa yang dimaksud dengan mendidik?
Setidaknya ada beberapa pengertian yang bisa kita uraikan. Mendidik atau membimbing adalah suatu pekerjaan yang dipikul oleh guru untuk mengarahkan anak-anak didik dalam  belajar dan dalam  berprilaku yang baik, baik itu dikelas atau di masyarakat.
Mendidik dapat menggunakan proses mengajar sebagai sarana untuk mencapai hasil yang maksimal dalam mencapai tujuan pendidikan Mendidik lebih bersifat kegiatan berkerangka jangka menengah atau jangka panjang. Hasil pendidikan tidak dapat dilihat dalam waktu dekat atau secara instan. Pendidikan merupakan kegiatan integratif olah pikir, olah rasa, dan olah karsa yang bersinergi dengan perkembangan tingkat penalaran peserta didik. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About