QUR’AN HADITS
PENCIPTAAN
JIN/SYAITAN/IBLIS
DISUSUN OLEH :
§ Diah
Fajriah Syafa’ati Majid : 1112015000008
§ Mutia
Anggraeni : 1112015000023
§ Siti
Zulfa Fitriya : 1112015000003
Dosen : Ibu Dra. Shofiah M.Ag
PENDIDIKAN IPS
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2012
BAB II
Pembahasan
A
|
PERMUSUHAN
DAN GODAAN SYAITAN TERHADAP MANUSIA
Penghargaan Allah s.w.t. kepada Nabi Adam a.s. dan keturunannya
Penghargaan Allah s.w.t. kepada Nabi Adam a.s. dan keturunannya
Artinya : Sesungguhnya
Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu,
kemudian Kami katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah kamu
kepada Adam",
maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang
bersujud.
(QS. Al-A’raf : 11)
Artinya : Allah berfirman: "Apakah yang
menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di
waktu
Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau
ciptakan
saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah." (QS. Al-A’raf : 12)
وَلَقَدْ
خَلَقْنَا اْلإِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَّسْنُوْنٍ ﴿ ٢٦﴾
Artinya : Dan sesungguhnya Kami
telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering
(yang berasal) dari lumpur hitam
yang diberi bentuk. (QS. Al-Hijr : 26)
وَالْجَآنّ
خَلَقْنَاهُ مِنْ قَبْلُ مِنْ نَّارِ السَّمُوْمِ ﴿٢۷﴾
Artinya : Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam)
dari api yang sangat panas.
B
|
PENCIPTAAN JIN
Allah SWT
menciptakan jin sebelum menciptakan manusia dengan selisih waktu yang lama bila
dikiaskan pada manusia dan jin sendiri. Seperti yang terdapat pada kalimat
"sebelum itu" dalam surat Al-Hijr : 27 di atas mengisyaratkan pada
waktu yang sangat lama yang menunjukkan usia penghunian jin di muka bumi
sebelum manusia. Dengan demikian, selisih waktu tersebut bukan hanya 40 tahun
sebagaimana yang dikatakan sementara orang, akan tetapi ia merupakan waktu yang
sangat lama, bahkan jika dikiaskan dengan jin sekalipun.
Sebab, waktu 40 tahun bisa jadi melebihi waktu penyusuan bayi jin. Kemungkinan tersebut setara dengan 2000 tahun seperti yang terdapat dalam pendapat yang dinisbatkan kepada Abdullah bin 'Amr bin "ash, dalam suatu riwayat, atau mungkin juga bisa lebih dari itu. Sebuah rentang waktu yang lama dan hanya Allah saja yang mengetahui secara pasti.
Sebab, waktu 40 tahun bisa jadi melebihi waktu penyusuan bayi jin. Kemungkinan tersebut setara dengan 2000 tahun seperti yang terdapat dalam pendapat yang dinisbatkan kepada Abdullah bin 'Amr bin "ash, dalam suatu riwayat, atau mungkin juga bisa lebih dari itu. Sebuah rentang waktu yang lama dan hanya Allah saja yang mengetahui secara pasti.
Ibnu Aqil al-Hambaly berpandangan bahwa Jin disebut Jin karena
keadaannya yang tersembunyi dan tidak dapat terlihat oleh pandangan mata.
Sementara Syetan adalah jin yang durhaka.
Ibnu Abdil-Bar mengatakan, bahwa para Teolog berpandangan bahwa Jin dapat digolongkan menjadi beberapa tingkatan, jika mereka menyebut Jin apa adanya mereka menyebutnya Jinny. Jika yang mereka maksudkan jin yang dapat menetap pada diri manusia, mereka menyebutnya aamir, dan jama’nya adlah Ummaar. Jika yang mereka maksudkan adalah Jin yang terlihat mata, mereka menyebutnya arwaah, dan jika jin itu buruk dan jahat, mereka menyebutnya syaitan, serta jika yang dimaksudkannya adalah jin yang kuat dan hebat, maka mereka menyebutnya Ifriit.
Banyak sekali ayat al-Qur,an dan hadis Rasulullah yang secara pasti dan akurat menunjukkan bahwa bangsa jin diciptakan dari api.
Ibnu Abdil-Bar mengatakan, bahwa para Teolog berpandangan bahwa Jin dapat digolongkan menjadi beberapa tingkatan, jika mereka menyebut Jin apa adanya mereka menyebutnya Jinny. Jika yang mereka maksudkan jin yang dapat menetap pada diri manusia, mereka menyebutnya aamir, dan jama’nya adlah Ummaar. Jika yang mereka maksudkan adalah Jin yang terlihat mata, mereka menyebutnya arwaah, dan jika jin itu buruk dan jahat, mereka menyebutnya syaitan, serta jika yang dimaksudkannya adalah jin yang kuat dan hebat, maka mereka menyebutnya Ifriit.
Banyak sekali ayat al-Qur,an dan hadis Rasulullah yang secara pasti dan akurat menunjukkan bahwa bangsa jin diciptakan dari api.
Jin
adalah wujud atau eksistensi yang sadar, yang tidak terlihat ( oleh indra
penglihatan manusia). Di Dalam al-Qur’an dan Hadis, mereka dideskripsikan
dengan kata Jin ; di kalangan orang awam mereka dikenal dengan sebutan” peri” (
Fairy), “Mahluk raksasa”,”hantu,” “mahluk angkasa luar ( Alien)” dan beberapa
istilah lain yang diberikan kepada mereka tergantung pada gambar ( Citra ) yang
mereka tampakkan. Orang- orang banyak yang beranggapan bahwa mereka adalah ruh
ruh orang yang telah mati, sehingga mereka mencoba menyelenggarakan kontak
dengan mereka dengan cara memanggil mereka ( Semacam kegiatan jelangkung ).
Makhluk jin sebagai eksistensi yang sadar diinformasikan
Allah lewat al-Quran kepada manusiaImam Muslim dalam
shahihnya mencantumkan sebuah hadits yang diterima dari Urwah dari Aisyah yang
meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Malaikat diciptakan dari cahaya, dan Jin diciptakan dari nyala api dan Adam diciptakan dari sesuatu yang telah disebutkan kepada kalian."
"Malaikat diciptakan dari cahaya, dan Jin diciptakan dari nyala api dan Adam diciptakan dari sesuatu yang telah disebutkan kepada kalian."
Dengan
demikian, baik Al Qur'an maupun hadits telah menegaskan tentang
materi asal penciptaan jin yaitu dari api, sekalipun dalam Al Qur'an dan
Sunnah sesekali mengungkapnya dengan nyala api dan pada kali lain dengan
api yang sangat panas.
Berikut dalil tentang asal penciptaan Jin.
Berikut dalil tentang asal penciptaan Jin.
1. Allah SWT berfirman,
وَالْجَانَّ خَلَقْنَاهُ مِنْ قَبْلُ مِنْ نَارِ السَّمُومِ
Artinya:
"Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas."
2. Allah SWT berfirman:
Artinya:
"Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas."
2. Allah SWT berfirman:
قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ
طِيْنٍ
Artinya:
"Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang Dia Engkau ciptakan dari tanah".
"Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang Dia Engkau ciptakan dari tanah".
3. Allah SWT berfirman:
وَخَلَقَ الْجَانَّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ
Artinya:
"Dan Dia menciptakan jin dari nyala api."
Hadis tentang asal penciptaan jin .
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ قَالَ عَبْدٌ أَخْبَرَنَا وَقَالَ
اِبْنُ رَافِعٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنِ
الزُّهْرِيِّ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ:
قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خُلِقَتِ الْمَلاَئِكَةُ مِنْ
نُورٍ وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ
لَكُمْ
60 – (2996)
Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Rafi’ dan Abdu bin Humaid, berkata Abdu: Telah
mengkhabarkan kepada kami, sedangkan Ibnu Rafi’ berkata: Telah menceritakan
kepada kami Abdurrazzaq telah mengkhabarkan kepada kami Ma’mar dari Az-Zuhri dari Urwah dari Aisyah Radhiyallahu’anha,
ia berkata:
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wassalam bersabda: Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api yang
menyala-nyala dan Adam diciptakan dari sesuatu yang telah disebutkan
(ciri-cirinya) untuk kalian.
(Shahih Muslim 2996-60)
C
|
HR.bukhari || No : 3279
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ
عَنْ أَبِي جُحَيْفَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَ الْحَسَنُ يُشْبِهُهُ
Telah bercerita kepada kami Ahmad
bin Yunus telah bercerita kepada kami Zuhair telah bercerita kepada
kami Isma'il dari Abu Juhaifah radliallahu 'anhu berkata; Aku
melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam (bersama Al Hasan) dan Al Hasan mirip
dengan beliau'. Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radliyallaahu 'anhu, dia
berkata: Saya melihat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menunjuk ke
arah timur sambil bersabda, "Lihatlah, sungguh ada fitnah di sana, fitnah
akan muncul di sana dari tempat munculnya tanduk setan".
HR.bukhari || No : 3280
بْنُ أَبِي خَالِدٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا جُحَيْفَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ قَالَ رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَ
الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ عَلَيْهِمَا السَّلَام يُشْبِهُهُ قُلْتُ لِأَبِي
جُحَيْفَةَ صِفْهُ لِي قَالَ كَانَ أَبْيَضَ قَدْ شَمِطَ وَأَمَرَ لَنَا
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِثَلَاثَ عَشْرَةَ قَلُوصًا قَالَ
فَقُبِضَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَبْلَ أَنْ نَقْبِضَهَا
Telah bercerita
kepadaku 'Amru bin 'Ali telah bercerita kepada kami Ibnu Fudlail
telah bercerita kepada kami Isma'il bin Abu Khalid berkata, Aku
mendengar Abu Juhaifah RA berkata; Aku pernah melihat Nabi shallallahu
'alaihi wasallam dan Hasan bin 'Ali AS. sangat mirip dengan beliau. Aku katakan
kepada Abu Juhaifah; Coba ceritakan ciri-ciri sifat beliau kepadaku!.
Abu juhaifah berkata; Beliau berkulit putih dan rambut beliau sudah
banyak yang beruban dan beliau pernah memerintahkan untuk memberikan kami tiga
belas anak unta. Dia melanjutkan; Selanjutnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
meninggal dunia sementara kami belum sempat mengambil pemberian beliau
tersebut'.
TUJUAN PENCIPTAAN JIN
Jin
diciptakan untuk tujuan yang sama dengan tujuan penciptaan manusia. Allah SWT
berfirman :
ما خلقت الجن والانس الا ليعبدون و
Artinya
: Dan aku tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan supaya mereka
menyembah-Ku. (QS. Adz-Dzariyat : 56)
Berdasarkan
tujuan tersebut, maka jin itu dibebani dengan perintah-perintah dan
larangan-larangan. Siapa yang taat , tentu Allah menyukainya dan memasukkannya
ke dalam surga. Tapi yang durhaka dan berpaling tentu neraka baginya.
KEBERADAAN JIN
Yang bisa diketahui dalam hal
ini adalah tanda-tanda keberadaan jin. Umpamanya, jin yang menampakkan diri
pada seseorang di ruma h atau
ditempat-tempat tertentu. Atau anggota rumah/kantor yang sering kehilangan uang
sementara menurut perkiraan sangat tidak mungkin ada orang yang mencuri. Atau
orang sering kesurupan kalau memasuki tempat tersebut. Itu adalah bagian dari
indikasi gangguan jin di tempat tersebut.
Jika sudah ada gangguan, maka Ruqyah Syar'iyyah adalah
solusi islaminya. Ada pun jika tidak ada gangguan di rumah atau di tempat kita,
maka pendeteksian keberadaan jin-jin jahat tak perlu dilakukan.
Demikian juga masalah deteksi
jin pada diri seseorang. Tidak ada orang yang dapat melihat keberadaan jin
secara pasti dalam tubuh seseorang. Kalau ada yang mengaku mampu mendeteksinya
secara pasti, maka orang tersebut juga mempunyai jin yang tidak boleh dimintai
bantuan.
Untuk memastikan keberadaan jin
yang memasuki tubuh seseorang adalah juga dengan Ruqyah Syar'iyyah. Yaitu,
terapi nabawi berupa membacakan ayat-ayat Al-Qur'an dan do'a-do'a yang
ma'surat. Itulah satu-satunya cara islami yang diajarkan Islam untuk menangani
segala kasus yang berhubungan dengan jin.
Indikasi orang yang dimasuki jin sebagai
berikut:
Gejala
waktu terjaga, di antaranya:
- Badan terasa lemah, loyo, dan tidak ada gairah hidup.
- Berat dan malas untuk beraktivitas, terutama untuk beribadah
kepada Allah.
- Banyak mengkhayal dan melamun, senyum dan bicara sendiri.
- Tiba-tiba menangis atau tertawa tanpa sebab.
- Sering merasa ada getaran, hawa dingin, atau panas, kesemutan,
berdebar, takut, panas dalam, mengantuk, pusing, bosan, malas, gagap, dan
sesak napas saat membaca Al-Qur'an.
Gejala
waktu tidur, di antaranya adalah:
- Banyak tidur dan mengantuk berat, atau sulit tidur tanpa sebab.
- Sering mengigau dengan kata-kata kotor.
- Melakukan gerakan-gerakan aneh, seperti mengunyah dengan keras
sampai beradu gigi.
- Sering bermimpi buruk dan seram atau seakan-akan jatuh dari tempat
yang tinggi.
- Bermimpi melihat binatang-binatang seperti ular, kucing, anjing,
singa, serigala yang seakan-akan menyerangnya.
- Bermimpi ditemui jin yang mengaku arwah nenek moyang atau tokoh
tertentu.
- Saat tidur merasa seperti ada yang mencekik lehernya atau
menggelitikinya dan menendangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar